music

Sabtu, 18 Oktober 2014

Cerita sedih seorang khairiyah

mau curhat dulu.

kemarin, pas pulang sekolah dan sampai di rumah, ada yang bikin sedih plus kesal :(

jadi begini saudara saudari.

buku biru ku itu, yang sampulnya bergambar kursi dan isinya cerpen semua... akhirnya ketemu. tiga bulan lebih dia hilang, rupanya ada di rumah. ada di rumah! padahal selama ini, aku sudah yakin bukunya ketinggalan di laci kelas dan lupa kuambil pas kelas rolling.

nah. kan sudah ketemu. lalu, kenapa sedih? karena ternyata, tulisanku yang ada disitu sudah luntur semua sampai tidak bisa terbaca lagi T-T. bukan karena kelamaan hilang sampai tintanya luntur, tapi karena selama itu dia kecipratan air hujan di teras rumah. terselip di antara barang-barang yg belum diberesin pas pindah rumah. haha sediiih bukan? sedih iya kesal juga iya tapi tidak tau mau marah sama siapa :(


anak-anakku yang malang. ya gimana lagi. padahal isinya cerpen yang sudah selesai dan ingin kubaca lagi. sedihnya juga, karena aku hobi menunda-nunda sesuatu (ini kata mama ku), jadi cerpen itu belum sempat ku post karena aku kelamaan milih mana yang paling oke buat ditaro di sini (kalau ditaroh semua juga emang kenapa, sih?) ternyata ending ceritanya seperti ini saudara saudara. kalau kata eyang sapardi djoko damono, yang fana adalah waktu. kalau kataku, yang fana adalah tulisan-tulisanku. yang abadi penyesalannya. 

kayaknya kalo ingat jalan cerita cerpen-cerpen itu, aku akan berusaha buat tulis ulang. Tapi berhubung saya ini anaknya malas dan ditambah banyak tugas sekolah, sepertinya ini bakal jadi mustahil. 

Tolong semangat buat nulis ya semuanya! semangat juga untuk aku. 

aku lov kalian, tim coretan warnaa <3


Senin, 12 Mei 2014

Perkenalkan, Rima

Ada yg aneh soal Rima. Rima ini, dia anak yang sebenarnya baru di twitter alias nubi. Berhubung kita semua udah rame pake twitter di kelas, dia yg melihat kita seru seruan di sana juga jadi inisiatif bikin akun.

Ternyata akunnya bukan sembarang akun, pemirsa. Berawal dari foto profil telur, lalu diubah jadi foto dia beneran, lalu aku sama izza di follow sama dia, lalu kita retweet2an sepulang sekolah seolah2 kita ini bocah cool. 

Sampai suatu hari, Rima dapat ilham dari langit. Karena bosan twitter dia cuma dipake buat bales2an tweet sama aku dan izza (padahal tiap hari ketemu) dia pun inisiatif memutar haluan jadi motivator di twitter. Melihat hal itu, aku komen2in semua tweetnya yg berbau motivasi sambil bercanda “Rima Teguh”

Meski sudah kuejek, dia tetap teguh menjadi rima teguh. dan rupa rupanya, akunnya yang nubi itu menjadi pusat perhatian warga twitter karena isinya motivasi semua. dan BOOM! Rima pun menjadi terkenal dan followersnya meningkat tajam setiap hari. 

Setiap pagi kalau tiba di sekolah, dia selalu tersenyum. hal pertama yang dia kabarkan adalah jumlah followers nya yg istiqomah bertambah dan dia mengabarkan itu kayak pembawa berita cuaca "Hari ini followersku udah 100."


Besok harinya, meski cuma jeda satu hari, followersnya bertambah jadi 200 lebih. Jujur setelah itu, jadi seru setiap kali menunggu rima datang ke sekolah dan mendengar laporan (cuaca) jumlah followernya yg sudah jauh mengalahkan anak2 di kelas.

Lalu, tidak sampai seminggu, followersnya mencapai 900! seisi kelas terguncang.

Beberapa hari kemudian, dia bilang sudah bosan dengan akunnya dan dia pengen menawarkan akun itu buat aku. Ku bilang, kalau memberi asalan seperti itu akan mubadzir dan dia nantinya pasti menyesal. Tapi, karena Rima ini sudah jadi Teguh, lama-lama kuterima warisan itu beserta followersnya yg berjumlah seribu lebih.


Nggak lama kemudian, dia bikin akun lagi dengan tema yang masih sama : motivasi dan kata mutiara. sungguh manusia yg sangat mulia dan baik hatinya. kita doakan semoga Rima bisa terus berkiprah di dunia twiter dan menjadi akun yang mengingatkan orang betapa berharganya hidup ini.


Kusertakan akunku dan akun teman-temanku di coretan warna, siapatau kita bisa berkawan!


Rima Zalsabilla : twitter barunya rima

Ummi Khaerani : twitter mioo

A. Wafda : twitter wape'

Inggrid D. Rala : -

Aku : twitter khairiyah

Senin, 20 Januari 2014

Strange Creatures

oleh : A. Wafda
Seorang gadis tengah duduk di atas bangku yang agak keemasan. di hadapannya beberapa buku yang tergeletak di atas meja.Semilir angin berhembus kencang di ruangan ini, ruangan yang sunyi, hening. Hanya ada gadis ini yang bersandar di sebuah kursi. Pulpen di hadapannya terus bergerak di atas lembaran kertas putih.
Namun tiba tiba angin kencang membuat beberapa daun berhambur masuk , tirai tirai yang tenang menutupi jendela langsung terbuka lebar, angin yang menyambar tubuh gadis ini seketika membuat bulu kuduknya berdiri. dan ia menoleh ke arah jendela.
sesosok makhluk putih seketika muncul tepat di depan jendela tersbut. cairan merah menutupi sebagian wajahnya. Gadis ini sangat terbelalak, ia langsung loncat dari atas kursi. pintu tertutup dengan sendirinya. untung gadis ini selamat.
waktu menunjukkan pukul 17.37 sore...
***
keesokan harinya.
"pak, saya kemarin menemukan sebuah tas di dlam kelas 8b. bapak tau nggak ini tas siapa?" tanya seorang remaja putra yang bernama Aldi. ia memegang tas di tangan kirinya.
"maaf den, saya nggak tau. Kemarin saya udah periksa seluruh ruangan di kelas ini, semuanya kosong, kok" kata bapak penjaga keamanan sekolah.
"bapak yakin?"
"iya, den tapi...." ucapan si Bapak tiba tiba tergantung. "saya baru ingat, kalau saya lupa periksa ruang kelas 8b. tapi kemarin pintunya udah di tutup den."
"oh begitu yah pak. Ya udah saya permisi dulu"
"yoweiss lahh."
baru saja Aldi membalikkan badannya tiba tiba ada suara yang memanggilnya.

"aldiiiiiiiiiii" teriak seorang gadis yang tengah berlari di koridor sekolah.
"eh, keyla,,ada apa?"
"itu tas gue. lo dapat dari mana?"
"dari tong sampah depan rumah oohh ini tas lo? kemarin gue dapat dari kelas lo, nih."
"ya udah makasih yah, Al. daahh"
gadis ini berjalan pelan menuju kelas. aldi hanya bisa menatap punggungnya yang semakin menghilang oleh kerumunan siswa/siswi.
***
bangunan yg sangat menyeramkan bagi gadis tersebut. pohon-pohon ribut akibat terpaan angin. gadis ini sekarang berdiri tepat di depan gerbang sekolah, menatap bangunan yang sangat angker. gadis ini segera melangkahkan kakinya memasuki gerbang sekolah, berkali- kali ia menelan ludah pahitnya. ia mencoba menepis rasa ketakutan yang sedari tadi menyelimutinya.
"srrkkk" dengan sekali gerakan, gadis ini membalikkan badannya. ia melirik sekitar. seperti ada yang menginjak rumput.